
semerbak mawar bermekaran
di halaman dadamu
ribuan matahari bertuju sinarnya
jatuh di rambutmu
anggi
lelaki itu menyimpan mawar di sakunya
dan sebilah pedang di lehernya
derap langkah kuda
berdesakan di muka
adakah ladang untuk mereka berterang
berperang
anggi
lelaki itu tersungkur atas tanah gersang
dibakar terik mata cemburu
pedang ditangannya mengucur darah
menetes jadi kata-kata
Edwar Maulana. 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar